Semestinya?
semestinya kita di sini, menganyam senja
menuju magrib, menyulam cerita tentang dewa
kamajaya dan dewi ratih, tanpa letih mengeja
asmarandana di dada, cinta adalah sabda mantra
tanpa banyak busa kata, semestinya
ya, semestinya cinta melembayung kidung
mijil, tak ganjil menafsir senandung wuyung
kinanti yang menabur hari, mengeja pocung
di hilir sunyi, masihkah sangsi?
tak usah menanya kenapa bumi bulat, di geliat
hari senin menuju minggu, mewindu dungu
menghitung januari memikul mendung, dan hujan
yang datang di setiap rusuk khusuk keabadian
desember, ibarat sumber kehidupan musim
bergantung, cinta adalah wiradat kodrat
lalu, di mana menemu irodat?
semestinya kita di sini, mengawal senja
yang datang menuju magrib, di langit
pergantian malam menjadi siang
adalah pertanda kesejatian cinta
tanpa tanda tanya, di dada
masihkan bertanya?
semestinya kita di sini, merajut senja
menjadi cinta, karena cinta
tidak selalu semestinya!
Puja Sutrisna, 14 Mei 2012
semestinya kita di sini, menganyam senja
menuju magrib, menyulam cerita tentang dewa
kamajaya dan dewi ratih, tanpa letih mengeja
asmarandana di dada, cinta adalah sabda mantra
tanpa banyak busa kata, semestinya
ya, semestinya cinta melembayung kidung
mijil, tak ganjil menafsir senandung wuyung
kinanti yang menabur hari, mengeja pocung
di hilir sunyi, masihkah sangsi?
tak usah menanya kenapa bumi bulat, di geliat
hari senin menuju minggu, mewindu dungu
menghitung januari memikul mendung, dan hujan
yang datang di setiap rusuk khusuk keabadian
desember, ibarat sumber kehidupan musim
bergantung, cinta adalah wiradat kodrat
lalu, di mana menemu irodat?
semestinya kita di sini, mengawal senja
yang datang menuju magrib, di langit
pergantian malam menjadi siang
adalah pertanda kesejatian cinta
tanpa tanda tanya, di dada
masihkan bertanya?
semestinya kita di sini, merajut senja
menjadi cinta, karena cinta
tidak selalu semestinya!
Puja Sutrisna, 14 Mei 2012