NASIHAT IBU TERHADAP ANAKNYA
Bu, nanda bermandi dendam bilakah dera menghimpit
ditunaikan tirakat bila susah dicucurkan badan
bagaimana boleh dikuburkah menuju kalbu ?
Ratap membobos jengkal suara lembutnya :
Benamlah nyawa sedanan lusuhmu
selagi lemah menikam lenyap bunga bersuka cita
Bu, bilamana nanda melayar selaut bencipun gaduh
sebab bukan berhak riuh diumbar sukar
menjemputkah hilang susah setiap sa'at ?
Menangis matanya disimbur rusuh
menyala durja bermegah layu
airmata rawan menghilang mimpi menurut citanya
Nak, mengenang langit sebentar saja musnah
bahagia perlahan makin muram dari tanah
sebagai bentuk bayang hidup bukankah harus kembali menunduk ?
Dan seperti mengasihi bumi senantiasa selama-lamanya
bergoncang hikmat bukan isinya dibuang
pastilah sukmamu mengendap kaku ?
Nak, keluarlah dengan pilihan cintamu
selintas mata air mengalir tidak mengganggu tanah
pun berduyun langit menunjuk arah muara yang dicari
Maka, dimana jiwa sejuk meminta rupanya
berwujudlah tenang sejelma mata air
Disana ibu menaruh tangan memeluk ananda.
( Puisi berjudul :
" NASIHAT IBU TERHADAP ANAKNYA "
Tidak dipungkiri,bahwa didunia ini, doa ibulah yang akan menyelamatkan anak dari kesesatan,
Ditelapaknyalah syurga terletak, maka bersyukurlah ketika nasihat-nasihat baik selalu dituturkan pada kita,
Terimakasih bu, )
Bandung,
08 Januari 2012
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri
Bu, nanda bermandi dendam bilakah dera menghimpit
ditunaikan tirakat bila susah dicucurkan badan
bagaimana boleh dikuburkah menuju kalbu ?
Ratap membobos jengkal suara lembutnya :
Benamlah nyawa sedanan lusuhmu
selagi lemah menikam lenyap bunga bersuka cita
Bu, bilamana nanda melayar selaut bencipun gaduh
sebab bukan berhak riuh diumbar sukar
menjemputkah hilang susah setiap sa'at ?
Menangis matanya disimbur rusuh
menyala durja bermegah layu
airmata rawan menghilang mimpi menurut citanya
Nak, mengenang langit sebentar saja musnah
bahagia perlahan makin muram dari tanah
sebagai bentuk bayang hidup bukankah harus kembali menunduk ?
Dan seperti mengasihi bumi senantiasa selama-lamanya
bergoncang hikmat bukan isinya dibuang
pastilah sukmamu mengendap kaku ?
Nak, keluarlah dengan pilihan cintamu
selintas mata air mengalir tidak mengganggu tanah
pun berduyun langit menunjuk arah muara yang dicari
Maka, dimana jiwa sejuk meminta rupanya
berwujudlah tenang sejelma mata air
Disana ibu menaruh tangan memeluk ananda.
( Puisi berjudul :
" NASIHAT IBU TERHADAP ANAKNYA "
Tidak dipungkiri,bahwa didunia ini, doa ibulah yang akan menyelamatkan anak dari kesesatan,
Ditelapaknyalah syurga terletak, maka bersyukurlah ketika nasihat-nasihat baik selalu dituturkan pada kita,
Terimakasih bu, )
Bandung,
08 Januari 2012
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri