selembar Berita tergeletak dipintu
seraut wajah jadi wacana utama
waktu secepat kilat mundur
beranda menjadi ruang masa lalu
"hai,ini aku" katamu
sajak rembulan mengusung pagi
menyunting sedap malam
lalu kau mengajak angsa pergi ke danau
berenang dalam kata kata
"ayo kamu bisa, pancinglah bait demi bait"
aku menggelengkan kepala
"aku takut kedalaman" teriakku
dari arah utara
sepasang mata sipit
datang membawa gelombang
mimpi binasa tertelan arus
percikan mata api
menjadi bentang antara kau dan aku
selembar berita mengetuk pintu
sebuah kalimat mencari doa untuk diamini
waktu telah memberi lapang untukmu
bangkitlah sebelum kau lupa
dan tak ingat apa apa
Caraka Pojokan Hati
280412