Pesan untuk langit dari bumi yang sabit
Sesama hamba, kita rumput
Saling rapat saf dalam rakaat
Sebelum kematian dekap erat
Pesan untuk langit dari bumi yang sabit
Siang-malam debar rakaat
Tebar nikmat
Dalam shalat
Kamar Hati, 14 Mei 2012
,
PESAN UNTUK LANGIT DARI BUMI YANG SABIT
Pesan untuk langit dari bumi yang sabit Sesama hamba, kita rumput Saling rapat saf dalam rakaat Sebelum kematian dekap erat Pesan untuk langit dari bumi yang sabit Siang-malam debar rakaat Tebar nikmat Dalam shalat Kamar Hati, 14 Mei 2012
0 Comments
KEMATIAN RAHASIA KEFANAAN YANG ANGGUN
Memungut serpihan impian Belum terselesaikan Ada topan amarah Tak henti riuh Sukhoi tanda kamboja Gunung Salak genang airmata Kematian Rahasia kefanaan yang anggun Kamar Hati, 14 Mei 2012 :Alm. KH. Bakri Munawwir
Masih layar sampan kasih Dalam laut kenang gugah Terpental gelisah Melati rekah Episode-episode api Lahap segala kertas benci Dalam bumi Tertanam jasadmu rumput bestari Aku terkenang Dan tak mampu berpaling Kau hadiah juang Rumput sembahyang Kamar Hati, 2002-2012 Musim airmata Merdeka sebatas kata Kamar Hati, 13 Januari 2012 Susuri rimbun hari Bertamu segala belati Dalam senyum melati Naikkan tarif Semua semakin wukuf Semua semakin i'tikaf Kau semakin bermakna Dalam harga Dalam tahta Kau pun setara Kau pun serupa Merdeka Kamar Hati, 11 Januari 2012 : Dyza Ainun, Novelis Terengganu
Terengganu lama kudengar nama itu Tebarkan rindu dan ingin kutahu Kau leraikan luka Kau mekarkan bunga di taman jiwa Myla iliyana Telah temukan separuh jiwa Najwa kau tiupkan ruh cinta 86, 400 detik goda Terengganumu Terengganu bunga rindu, rindu mekar restu Kamar Hati, 13 November 2011 : Dimas Arika Mihardja
Alamat cinta Telah terbaca Duka jelma bunga Buah setia Dalam kembara Senja di batas kata Beranda rumah cinta Semakin anggun makna Akhirnya tiada sia-sia Dalam ridlaNya Kamar Hati, 15 Nov 2011 Kuntum bunga dari Solo Anggun pikat penuh legowo Tebar wangi Tiap detak hari Tak bertemu Bertamu dalam sanubari waktu Kabari masa kanakku Dalam bingkai kenangan haru Kamar Hati, 20 November 2011 Kau yang kupanggil cahaya Lahir dari rahim pena Gulita yang menyapa Tak lagi kerlingkan mata Aku terpesona Dalam takjub gelora Kau yang kupanggil cahaya Tetaplah berbagi cahaya Kelak dalam gelora Mekar kuntum bunga Sebelum senja mendekap manja Dan kau berubah kenanga, masih ada cerita Aksara-aksara berebut tapa Dalam jejakmu yang penuh doa Kau yang kupanggil cahaya Ranum karya menyebut sang Maha Ada dalam tiada Saat kau berkamar senja Kamar Hati, 20112011 Menikahi malam dengan puisi Jantung imaji Debar tak henti Tersaji duri Juga kesturi Di hari pikat hati Inilah waktu pengantin puisi Perkenalkan diri Gugur daun zaman abadi dalam puisi Kamar Hati, 25 November 2011 |
Moh. Ghufron Cholid
lahir di Bangkalan 07 Januari 1986 Putra KH. Cholid Mawardi dan Nyai Hj. Munawwaroh seorang Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, seorang Pembina Sanggar Sastra Al-Amien (SSA), seorang Ketua Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Yayasan Al-Amien Prenduan, telah menyelesaikan studi S1 di IDIA Prenduan Fakultas Dakwah Komunikasi Penyiaran Islam, Kepala MI Nahdlotut Tholibin Junglorong (2011-hingga sekarang). Karyanya terkumpul dalam berbagai antologi baik cetak maupun online, Antologi bersama yang akan terbit 2012 Senyawa Kata Kita bersama rekan-rekannya di Komunitas TPH. Pernah diundang baca puisi di Japan Foundation Jakarta, 10 Agustus 2011. Alamat Rumah Pondok Pesantren Al-Ittihad Junglorong Komis Kedungdung Sampang. Segala hal mengenai penulis bisa ditanyakan langsung via HP 087759753073. Archives
May 2013
|