terlempar aku ditampar waktu
menyepelekan tingkah
melupakan budi pada polah
kata terjerat tatap bersulam dusta
mulut tak bisa ditutup, bicara apa saja
tak berhenti meski jujur tak ada lagi
terkadang aku bosan
mewarnai abuabu pada lukisan
tak jelas warna, tak pantas rupa
malah menghabiskan tinta
namun tetap saja aku tak bosan berdusta
Azie Nasrullah
020212
Bandung-Majalaya
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri