surat cinta penyair muda
:Faruk Motinggo
kata-kata mencair, membusa pada botol minuman
di tangan kanan. jalan pulang kehilangan nama seketika
seperti cinta dan candu. bahkan hantu tidak menimbun
macam-macam dosa kembali pada helaian janggut
waktu mengaliri lorong tenggorokan bersamanya
bulan terbit di kota asing dan pergi ke kota-kota
lain di luar dada, di luar kepala. seperti akan sampai
namun baru menemu awal biru
rumah dibangun dari balik sorga puitis yang berlalu
puisi cinta kubakar untuk ibu, dua amplop surat rindu
menuju alamat-alamat kosong. tapi seluruh aku
tetap telajang. telanjang. matamu adalah tanah
dan langit dan aku sendiri. tiada huruf terhampar lagi
:Faruk Motinggo
kata-kata mencair, membusa pada botol minuman
di tangan kanan. jalan pulang kehilangan nama seketika
seperti cinta dan candu. bahkan hantu tidak menimbun
macam-macam dosa kembali pada helaian janggut
waktu mengaliri lorong tenggorokan bersamanya
bulan terbit di kota asing dan pergi ke kota-kota
lain di luar dada, di luar kepala. seperti akan sampai
namun baru menemu awal biru
rumah dibangun dari balik sorga puitis yang berlalu
puisi cinta kubakar untuk ibu, dua amplop surat rindu
menuju alamat-alamat kosong. tapi seluruh aku
tetap telajang. telanjang. matamu adalah tanah
dan langit dan aku sendiri. tiada huruf terhampar lagi