PELAJARAN PERTAMA MENCIUMMU
pelajaran pertama menciummu adalah mengenali garis bibir yang gunung;
tiap tepian, tiap jurang, sungai dan ngarai. kukenali sepi macam apa yang
melulu turun sebagai hujan, melulu membikin bibirmu lembab basah,
pohonan jadi berembun.
kemudian kukenali bibirku sendiri yang tebing; tiap lekuk cadas dan batu
runcing, kukenali lubang-lubang gamping tempat ular bersarang, tiap kali
terkuping desisan tajam meremangkan kuduk angin. kukenali tanaman
rambat yang jalar akarnya kerap menjerat, tak jarang melilit.
pelajaran pertama menciummu adalah tidak membiarkan ular-ularku turun
mencebur aliran sungaimu; adalah menjauhkan desis bibirku dari bibirmu;
bukankah yang demikian itu adalah ciuman yang teramat mesra? semesra
angin bertolak dari telapak senja.
(Sukabumi, 19/5/2012)
pelajaran pertama menciummu adalah mengenali garis bibir yang gunung;
tiap tepian, tiap jurang, sungai dan ngarai. kukenali sepi macam apa yang
melulu turun sebagai hujan, melulu membikin bibirmu lembab basah,
pohonan jadi berembun.
kemudian kukenali bibirku sendiri yang tebing; tiap lekuk cadas dan batu
runcing, kukenali lubang-lubang gamping tempat ular bersarang, tiap kali
terkuping desisan tajam meremangkan kuduk angin. kukenali tanaman
rambat yang jalar akarnya kerap menjerat, tak jarang melilit.
pelajaran pertama menciummu adalah tidak membiarkan ular-ularku turun
mencebur aliran sungaimu; adalah menjauhkan desis bibirku dari bibirmu;
bukankah yang demikian itu adalah ciuman yang teramat mesra? semesra
angin bertolak dari telapak senja.
(Sukabumi, 19/5/2012)