Mimpi semakin menebal jam meleleh di dinding, itu bantal guling
jadi kapal kecil layari benuabenua yang tak tercatat peta--sendirian
sepi begitu ingin di sambangi juga, tapi berapakah orang sanggup
menahan itu degup hingga sesak dan hampir meledak. ah, ini ilusi
meraut wajah samar jadi runcing. ayolah kemari, tikam dada ini
aku ingin merasakan sahwat nikmat bercampur luka sejarah yang
kau garami dengan air matamu. aku tak mau berteduh, sebab hujan
terlalu cantik buat disapih.matanya yang tajam, tubuhnya semampai
: kau tahu, hanya karena langit takut tak melihat birunya di segara
ia lalu melepaskan hujan, meski dihantar dengan wajah mendung
nan muram. begitupun juga kau!, kemarilah sunyi begitu melankoli
surabaya/25/01/012
jadi kapal kecil layari benuabenua yang tak tercatat peta--sendirian
sepi begitu ingin di sambangi juga, tapi berapakah orang sanggup
menahan itu degup hingga sesak dan hampir meledak. ah, ini ilusi
meraut wajah samar jadi runcing. ayolah kemari, tikam dada ini
aku ingin merasakan sahwat nikmat bercampur luka sejarah yang
kau garami dengan air matamu. aku tak mau berteduh, sebab hujan
terlalu cantik buat disapih.matanya yang tajam, tubuhnya semampai
: kau tahu, hanya karena langit takut tak melihat birunya di segara
ia lalu melepaskan hujan, meski dihantar dengan wajah mendung
nan muram. begitupun juga kau!, kemarilah sunyi begitu melankoli
surabaya/25/01/012