BALADA SEPOTONG BULAN
Apa yang tersisa setelah bulan
Menanggalkan cahaya di persimpangan
Pelan-pelan seperti gerak rambutmu
Saat menari di sore yang ranjau
Di debur ombak dan desau angin
Aku merasakan getar
: Kampungku mengapung
Di antara hujan dan air mata
Orang-orang berwajah gamang
Menunggu bulan datang
Memukul-mukul kepala sendiri
Sambil mengasah air matanya yang pisau
Adakah yang tersisa dari Ramadhan tahunlalu?
Sisa suci dari hikayat diri yang nisbi
Ya, sayang
Kita akan kembali mengalungkan senja
Saat esok Ramadhan benar-benar datang
Dengan lukanya yang kesekian
Situbondo, 2013
# Bengkel Puisi Swadaya Mandiri
Apa yang tersisa setelah bulan
Menanggalkan cahaya di persimpangan
Pelan-pelan seperti gerak rambutmu
Saat menari di sore yang ranjau
Di debur ombak dan desau angin
Aku merasakan getar
: Kampungku mengapung
Di antara hujan dan air mata
Orang-orang berwajah gamang
Menunggu bulan datang
Memukul-mukul kepala sendiri
Sambil mengasah air matanya yang pisau
Adakah yang tersisa dari Ramadhan tahunlalu?
Sisa suci dari hikayat diri yang nisbi
Ya, sayang
Kita akan kembali mengalungkan senja
Saat esok Ramadhan benar-benar datang
Dengan lukanya yang kesekian
Situbondo, 2013
# Bengkel Puisi Swadaya Mandiri