Berjalan menyusuri lorong pagi yang sepi
embun menetes dari langit setia menemani
angin semilir menyusup di antara celah-celah ragawi
semakin membuat suasana menjadi sunyi meninggi
tepat di lorong ujung jalan, telah ada yang menanti:
"Selamat pagi Malaikat Penjaga Surgawi",
sapaku kepada yang telah lama menanti.
"Sekiranya mohon diizinkan, ya Utusan Abadi,
perkenankan hamba masuk ke Istana Ilahi,
bertahun yang lalu Adam dan Hawa mendiami,
kami anak cucu Adam dan Hawa rindu sekali
rindu.... sungguh-sungguh rindu ingin kembali,
ya.... kembali menikmati
betapa bahagianya tinggal di Surgawi
tiada terik matahari dan hujan badai
tiada bencana dan malapetaka tsunami
tiada sengsara akibat korupsi anak negeri
tiada resah harga bawang melambung tinggi
tiada gelisah harga daging memakan hati
tiada tenggelam dunia yang berubah berganti
semuanya penuh kasih sayang sejati
damai di hati sanubari
sejahtera, tenteram, bahagia kekal abadi
ya...kabulkan permohonan kami
Sang Rasul Abadi... Sang Nur Ilahi,
ialah Guru Hamba yang Sejati."
Bekasi, 15 Maret 2013