Surat untuk Di,
Dalam gerimis kita menghitung cermin sepanjang jalan
Ada perbincangan dalam ruang tak berbatas itu
tentang tanah ladang, angin, lautan
dan bumi yang tak pernah berhenti menangis
gelombang pasang saat langit senja
seperti tangisan suara cinta di sebuah kota tak berpeta
mengejar rasa takut yang berputar cepat
menerbangkan debudebu di sepanjang trotoar
semua kita tulis dalam baitbait puisi
Di, bukankah hidup adalah harapan ?
Ktbm, 19 Desember 2011
Di,maaf aku suka memanggilmu dengan sebutan ini.
Dalam gerimis kita menghitung cermin sepanjang jalan
Ada perbincangan dalam ruang tak berbatas itu
tentang tanah ladang, angin, lautan
dan bumi yang tak pernah berhenti menangis
gelombang pasang saat langit senja
seperti tangisan suara cinta di sebuah kota tak berpeta
mengejar rasa takut yang berputar cepat
menerbangkan debudebu di sepanjang trotoar
semua kita tulis dalam baitbait puisi
Di, bukankah hidup adalah harapan ?
Ktbm, 19 Desember 2011
Di,maaf aku suka memanggilmu dengan sebutan ini.