aku dan dia dipertemukan dua musim
: kesepian dan kerinduan yang tak tentu
dia, perempuanku, suka mengukir kata luka
suka pula cuaca dingin lalu menghangatkan diri
dengan hurufhuruf dan ikhwal yang tak kumengerti
aku dan dia dipertemukan waktu
di stasiun tua, tamantaman kota
aku yang suka singgah lalu pergi
dia yang (seperti) selalu menanti
di sebuah tanah lapang
kulihat dia menerbangkan kata
beberapa lembar tersangkut di jalanan
sepotong yang lain menempel di wajahku
udara tibatiba sangat dingin di hening paling ingin
BPSM kali kedua, 28 April 2012