Lembayung malam baru saja duduk di beranda, sehabis senja mengetuk pintu pelataran. Di luar nampak semilir angin hilir mudik mengusap basah kelopak melati oleh derai-derai airmata yang dititipkan cemara
Tiada sepatah kata tanya apa yang tersembunyi di butiran-butiran bening, apalagi mengeja gurat-gurat makna. Mengental rindu yang semayam dalam tiap tetesan tetap terjaga, dan menjadi tabir akbar hingga masa menitipkan kunci pembuka
Dan, sendu tak lagi membelai sutera memesra jiwa
Lirih Hati, 042012