setangkai kembang malam telah menunggu, meski tanpa kecupan elok sang bulan. ah, cuma ngengat-ngengat menarinari kitari sebatang lilin dengan kerling menyusup dalam temaram malam
pendulum waktu terus merangkak sayang, namun aku tak terlalu memperhatikan. rasanya denganmu apungan kerak bumi memutar enggan melambat, terasa singkat serupa tangan menjabat
adakah ruang rasa kita sepanggang, sayang. atau sengaja waktumu tiada meluang, dan membiarkan rindu menyepi dalam gelinjang, menugu kejang tak ber-ruang
perkenankan kukecup rekah kelopakmu, sayang
agar rindu mengejang bintang
(KS,022012)