BILA CINTA TAK MUNAJAT
Bila esok, sajak-sajak gigil mengulum sepi. Membujur sendu saat menara penghubung menindih tempurung kepala. Membelenggu bibir membiarkan lidah mengunyah kelu, hingga tak mampu sematkan sayap pada sebuah titik
Bila esok, tak kutemui lagi puisi menafkahi jiwa dan hidupkan hati. Bertabur kata-kata tanpa aroma, serupa bunga taman sepi lebah ziarah, sekedar menjadi penghias hari tak mampu mewangi harumi hati
Bila esok, tak mampu kutatap lagi binar selebar wajah, dan mengecup lembut keningmu memesra di dahi. Bagai kupu-kupu tersesat di belukar menuju kebun mawar, gairah patah terkulai di punggung akar merebah
Bila esok, bentang kalimat tak menjadi indah cinta bermunajat, usai sudah sejuk langit memayung jiwa, teduh bumi membungkus sukma
Lirih Hati, 052012
Bila esok, sajak-sajak gigil mengulum sepi. Membujur sendu saat menara penghubung menindih tempurung kepala. Membelenggu bibir membiarkan lidah mengunyah kelu, hingga tak mampu sematkan sayap pada sebuah titik
Bila esok, tak kutemui lagi puisi menafkahi jiwa dan hidupkan hati. Bertabur kata-kata tanpa aroma, serupa bunga taman sepi lebah ziarah, sekedar menjadi penghias hari tak mampu mewangi harumi hati
Bila esok, tak mampu kutatap lagi binar selebar wajah, dan mengecup lembut keningmu memesra di dahi. Bagai kupu-kupu tersesat di belukar menuju kebun mawar, gairah patah terkulai di punggung akar merebah
Bila esok, bentang kalimat tak menjadi indah cinta bermunajat, usai sudah sejuk langit memayung jiwa, teduh bumi membungkus sukma
Lirih Hati, 052012