Sayang, saat ini tak banyak mohon-ku.Selain mengamini atas munajat-mu agar menjabaterat.Meski langit mana menggantung payung menaung, dimana kaki jelajah menjangkah, tapak merebah di amanah tanah. Panjatkan juga hajat-ku sesempat-sempat niat, agar hasrat tak tertunda disekat melekat pekat
Lihatlah!
Kerling-kerling bintang masih menyulam keagungan, benderang padhang purnama menyimpan berjuta ke-elokan, helai-helai rambut hitam tergerai merupa malam.Usah galau gelisah merajah, sepi mengunyah lidah, risau pisau dingin juga takkan mampu merobek melilit kulit, atau menembus pupus tulang tualang, apalagi mengulum suci sumsum. Bukankah jubah rindu telah disemathangat dipundak hendak, serupa pelukan wangi bidadari yang sehabis bermandi bunga di telaga salsabila, bagai dalam lipatan seribu selendang pelangi utusan dari syurga
Lelaplah, sayang!
Di ranjang cinta peraduan kencan kita .Berkelambu biru rindu, dengan alas sulaman sutera rasa. Bersama alunan tembang jiwa, agar meneduh sukma didekap bumi sejuk jiwa dibelai hawa
: senyawa
Lirih Hati, 042012
Lihatlah!
Kerling-kerling bintang masih menyulam keagungan, benderang padhang purnama menyimpan berjuta ke-elokan, helai-helai rambut hitam tergerai merupa malam.Usah galau gelisah merajah, sepi mengunyah lidah, risau pisau dingin juga takkan mampu merobek melilit kulit, atau menembus pupus tulang tualang, apalagi mengulum suci sumsum. Bukankah jubah rindu telah disemathangat dipundak hendak, serupa pelukan wangi bidadari yang sehabis bermandi bunga di telaga salsabila, bagai dalam lipatan seribu selendang pelangi utusan dari syurga
Lelaplah, sayang!
Di ranjang cinta peraduan kencan kita .Berkelambu biru rindu, dengan alas sulaman sutera rasa. Bersama alunan tembang jiwa, agar meneduh sukma didekap bumi sejuk jiwa dibelai hawa
: senyawa
Lirih Hati, 042012