Sebuah Penantian
kemarin engkau bilang bakal menjemput di teminal
sebelum petang, menghantar malam ke sisi-sisi bantal
membuntal mimpi tarian bedoyo srimpi, di hati
penantian seperti menghitung suara lesung
ditumbuk alu, di setiap purnama tiba!
ibu-ibu berebut alu, dan lumpang terpampang gambar
teriakan bocah-bocah bermain lepetan, bulan
berkelok-kelok seperti ular sanca di padang perburuan
lalu di mana engkau sedang menunggu?
di terminal, bis melaju satu persatu mengusung
bangku-bangku kosong, melompong jiwa tanpa berjiwa
karena peradaban tak lagi menyedia cinta, dan kasih
diukur seberapa besar kita mengasih, uang logam
kertas recehan menjadi tuan peradaban, tuhan
bersemayam di kantong cukong-cukong, bandit
tidak perlu terbirit-birit mencari duit!
kemarin engkau bilang bakal menjemput di terminal
sebelum petang, orang-orang berebut puan-puan binal
penari bedoyo srimpi, menggemulai mimpi rindu
simponi suara lesung jumengglung, lumpang
bertalu ditumbuk alu, penantian ini bertalu-talu
seperti menunggu purnama
untung malam tidak purnama!
untung engkau tak jadi tiba!
penantian yang sia?
Puja Sutrisna, 18 Mei 2012
kemarin engkau bilang bakal menjemput di teminal
sebelum petang, menghantar malam ke sisi-sisi bantal
membuntal mimpi tarian bedoyo srimpi, di hati
penantian seperti menghitung suara lesung
ditumbuk alu, di setiap purnama tiba!
ibu-ibu berebut alu, dan lumpang terpampang gambar
teriakan bocah-bocah bermain lepetan, bulan
berkelok-kelok seperti ular sanca di padang perburuan
lalu di mana engkau sedang menunggu?
di terminal, bis melaju satu persatu mengusung
bangku-bangku kosong, melompong jiwa tanpa berjiwa
karena peradaban tak lagi menyedia cinta, dan kasih
diukur seberapa besar kita mengasih, uang logam
kertas recehan menjadi tuan peradaban, tuhan
bersemayam di kantong cukong-cukong, bandit
tidak perlu terbirit-birit mencari duit!
kemarin engkau bilang bakal menjemput di terminal
sebelum petang, orang-orang berebut puan-puan binal
penari bedoyo srimpi, menggemulai mimpi rindu
simponi suara lesung jumengglung, lumpang
bertalu ditumbuk alu, penantian ini bertalu-talu
seperti menunggu purnama
untung malam tidak purnama!
untung engkau tak jadi tiba!
penantian yang sia?
Puja Sutrisna, 18 Mei 2012