RIWAYAT PUJA
(saat pagi lembab dibingkai mata sembab)
Mencatat petuah mutu manikam darimu
bunga-bunga melayu malu
jagat berkhidmat menakzimkanmu
sedangkan padaku, gairah menggebu.
Keindahanmu tercurah dalam anggukku menggugu
lakon aksara mengalir runut
skenario tak terbantah, Tuan
dan aku figuran baru yang takjub sangat.
Aku memujamu dalam tiap kedip mata
Aku memujamu dalam tiap hela napas
Mataku ke indahmu
Napasku ke wangimu
Hari, minggu, bulan, tegas berganti seiring menghamba jemari menabik kepadamu.
Namun semesta masih punya irama, Tuan
Selalu saja angin membawa kabar bau-bau
Bauku, baumu...duga-duga
Kepadamu, kepadaku...sangka-sangka
Sehingga tanya wajar saja meraja;
pagi ini angin tak berkabar apa-apa
petuah-aksara-indah-wangi-mu
entah tertinggal dimana
riwayat puja tipis mipis
bersegera tamat,
kurasa.
Kemala YK
Jakarta, 31 Januari 2012
(saat pagi lembab dibingkai mata sembab)
Mencatat petuah mutu manikam darimu
bunga-bunga melayu malu
jagat berkhidmat menakzimkanmu
sedangkan padaku, gairah menggebu.
Keindahanmu tercurah dalam anggukku menggugu
lakon aksara mengalir runut
skenario tak terbantah, Tuan
dan aku figuran baru yang takjub sangat.
Aku memujamu dalam tiap kedip mata
Aku memujamu dalam tiap hela napas
Mataku ke indahmu
Napasku ke wangimu
Hari, minggu, bulan, tegas berganti seiring menghamba jemari menabik kepadamu.
Namun semesta masih punya irama, Tuan
Selalu saja angin membawa kabar bau-bau
Bauku, baumu...duga-duga
Kepadamu, kepadaku...sangka-sangka
Sehingga tanya wajar saja meraja;
pagi ini angin tak berkabar apa-apa
petuah-aksara-indah-wangi-mu
entah tertinggal dimana
riwayat puja tipis mipis
bersegera tamat,
kurasa.
Kemala YK
Jakarta, 31 Januari 2012