selalu saja ada yang luput melihat bebayang tangan memanjang
mendaurulang langkah. tak lelah kaki tetap menjejak di tanah amanah. tak leleh hanya lantaran suarasuara bersilangan. selalu saja akan ditemu sarang tikus di rumah kardus, tikusnya datang dan pergi dan rumah kardusnya dibakar oleh api.
aku semakin mengerti. ya. ya. hakikat pergi selalu kembali. hakikat rindu selalau ingin bertemu. selalu saja yang bernama cinta tak sebatas kata, meruang di dindingdinding miring seperti dedaun kering merindu rontok ke bumi, hangus dan kembali menjadi humus.
selalu saja murai berkicau ringan dan gagak mengakak dekat sumber yang kata subagio sastrowardoyo, si gagak itu minum dari mulut pelacur yang tepesona melihat bayang sendiri di muka cermin. sudah berkali kubibilang, tak ada dewa di rawarawa mesum ini. hanya ular yang mendesisdesis dekat sumber saat selalu saja ada yang berupaya membunuh pertapa di tujuan pertama. selalu saja ....
2012