(DI DAPUR PUISI)
ia bersijingkat masuk dapur
membuka tempat beras
: kosong
(MEMASAK NASIB)
ia merebus harapan
mengulai doa
memasak nasib
(SENDIRI)
puisi menyepi
dan menepi
: sendiri
23/01/2012
,
(DI DAPUR PUISI) ia bersijingkat masuk dapur membuka tempat beras : kosong (MEMASAK NASIB) ia merebus harapan mengulai doa memasak nasib (SENDIRI) puisi menyepi dan menepi : sendiri 23/01/2012
0 Comments
saat puisi menyusup dan menyusu di dada waktu
selalu saja ada degup rasa haru memutik di harum mawar dan melati yang kauselipkan di ranjang kian mewangi di sepanjang penantian; aku masih di sini, kekasih menguntai kristal-kristal doa di luas sajadah yang kian basah dibasuh kerinduan saat puisi menyusup dan menyusu di dada waktu subuh melenguhkan harap dana cemas pada benderang siang yang penuh bebayang hingga sore kembali meronce doa paling mawar dan aroma melati kian mewangi di degup ini saatnya kembali aku menyusup dan menyusu di dada waktu malam-malam disergap angan yang angin dingin yang menusuk-nusuk sendi dan sprei kekasih, akankah kau biarkan aku menggelinjang dalam untaian doa panjang untuk berpelukan di kedalaman kasih sayang? seperti puisi aku ingin menyusup dan menyusu dada keabadian dalam dekapan! sanggar kreasi, 18 januari 2012 |
|