/1/ MENGEJAR BAYANG
kutahu engkau tak tahu, diam-diam engkau menyelinap
di ruang gelap. engkau mengendap-endap di antara kain lap
membuka tingkap hanya ingin menangkup cahaya. lalu waktu
seolah mengantarkan bebayangmu melalui celah yang mungkin
serupa luka arang keranjang oleh gigitan nyamuk malarindu
kutahu, engkau tak tahu bahwa aku selalu melihat kelebatmu
di siang saat ilalang bergoyang sembahyang, atau malam saat
kunyalakan tembang perdamaian di dada penuh rasa doa
/2/ DI ANTARA GOYANG ILALANG
aku selalu melihat kelebatmu. mengendap. lenyap dalam geriap
jemari menarikan qasidah cinta. aku takkan lagi terisak
saat ceracau musim kemarau begitu kering, sebab bebayangmu
selalu saja melindap dalam setiap helaan nafas melafazkan
harap dan cemas. telah kukemas dan kuremas segala buncah
di dada, kuperah airsusu kehidupan
aku terus bergoyang saat bebayang itu memanjang
terpajang di gelinjang perjumpaan
/3/ MENEMUIMU
2012