Bait yang Hilang
Setiap kupuisikan kau, bait yang melukiskan keindahanmu selalu saja hilang.
Kukira ia tak percaya diri pada warna kata dan kata warna yang kurapikan menjadi dirinya. Bahkan, mungkin ia merasa tiada satu pun kata pada dirinya yang sanggup melukiskan meski secuil dari keindahanmu. Atau jangan-jangan, ia tak mau kupersalahkan bila ternyata ia tak berhasil melukiskan keindahanmu.
Ah, entahlah. Aku sendiri selalu tersesat ketika tiba pada bait yang selalu hilang itu.
Jakarta, Mei 2012
Setiap kupuisikan kau, bait yang melukiskan keindahanmu selalu saja hilang.
Kukira ia tak percaya diri pada warna kata dan kata warna yang kurapikan menjadi dirinya. Bahkan, mungkin ia merasa tiada satu pun kata pada dirinya yang sanggup melukiskan meski secuil dari keindahanmu. Atau jangan-jangan, ia tak mau kupersalahkan bila ternyata ia tak berhasil melukiskan keindahanmu.
Ah, entahlah. Aku sendiri selalu tersesat ketika tiba pada bait yang selalu hilang itu.
Jakarta, Mei 2012