SEHABIS HUJAN
senja sehabis geliat hujan
namun entah mengapa
membangunkan dingin yang bertahun-tahun kusembunyikan
di lipatan – lipatan
cinta musim ini dan masa silam
kini, siapa yang telah membukanya
senja sehabis geliat hujan
saat itulah kau kembali ke Taman
bermain dengan kupu – kupu masa lalu
”Jangan pergi lagi ” pintamu
menjadi betah di taman ini
melukis rembulan malam menuntaskan rinai hujan
sehabis hujan beranda sepi tanpa kecipakmu
segelas kopi panas kau biarkan
mendingin di beranda depan
entah dimana menyisakan genangan rindu di pot taman
melumuti sisa sisa usia
dan mengajak beranjak
”Masih kau rawat kenangan ” tanyamu
senja di rinai hujan
engkaukah menemaniku
untuk pulang kembali ke rumah
dengan hiasan gantungan angin keihklasan
”Kembalilah ke rumah sebenarnya rumah”
jangan di luar
masuklah
rebab menggesek – gesek senja
menyayat nyayat sembab
senja sehabis hujan
kuseduhkan kopi kental hitam sekental
duka yang kau tinggal
: pergi ke taman
Sragen,16 Mei 12
senja sehabis geliat hujan
namun entah mengapa
membangunkan dingin yang bertahun-tahun kusembunyikan
di lipatan – lipatan
cinta musim ini dan masa silam
kini, siapa yang telah membukanya
senja sehabis geliat hujan
saat itulah kau kembali ke Taman
bermain dengan kupu – kupu masa lalu
”Jangan pergi lagi ” pintamu
menjadi betah di taman ini
melukis rembulan malam menuntaskan rinai hujan
sehabis hujan beranda sepi tanpa kecipakmu
segelas kopi panas kau biarkan
mendingin di beranda depan
entah dimana menyisakan genangan rindu di pot taman
melumuti sisa sisa usia
dan mengajak beranjak
”Masih kau rawat kenangan ” tanyamu
senja di rinai hujan
engkaukah menemaniku
untuk pulang kembali ke rumah
dengan hiasan gantungan angin keihklasan
”Kembalilah ke rumah sebenarnya rumah”
jangan di luar
masuklah
rebab menggesek – gesek senja
menyayat nyayat sembab
senja sehabis hujan
kuseduhkan kopi kental hitam sekental
duka yang kau tinggal
: pergi ke taman
Sragen,16 Mei 12