Anak beribu bantal
menangis karena puisi
dinding ibu tak lagi berisi kaldu
pun tak lagi ada kolam susu
Kemarilah dekap ibu
jangan pergi dari rahim
kemana saja bermain
satukan dinding
terpajang gambar foto
terbangun karena sajak
patah
selaksa panah
melesat tanpa arah
mendekat dekaplah
kembali
di meja makan
dengan sulaman nestapa
duka lara kaca
keluarlah anakku
dari batu
jangan bermain disitu
batu belah siap memakanmu
nengeja langit jelaga
alifbata
mendaras lautan puji
mushola bilik bambu
memanggil kembali
: dinding anak bercat putih kafan
sragen,29 April 2012