dalam sebuah kamar, udara berlari entah ke mana dinding-dinding menggumam bersahutan. sesekali terselip namaku, aku tak peduli. jarum jam berputar dari angka dua belas ke angka dua belas, terus berputar-putar mendikte masa, aku kian tak peduli. guling tergeletak di sudut kamar menggigil, merengek minta dipeluk dan aku semakin tak peduli!
wajah-wajah berlalu lalang datang dan pergi jiwa-jiwa berbunga dan layu, terang dan gelap silih sulam semuanya menghadangku! minta senyum, minta tangis, minta wangi, minta wangur, minta hidup, minta mati dalam waktu yang bersamaan. aku terdiam dalam perang paling gaib!
lantas manusia dan binatang berbaur, berbondong-bondong membawa rangkaian bunga, dengan senyum paling sempurna mengarakku ke jalan-jalan asing, melintasi raung ruang-ruang bising, tawa!
dan aku telah sampai pada sebuah kamar hampa udara. lengkap dengan dekor-dekor yang paling nyinyir. menghitung jemari, berdoa tanpa kata.
CILEGON-BANTEN
10-01-2012