KANJI SUNYI, 74
langit berbenah dalam darah, menyusun kanji sunyi karena hari penghabisan segera tiba. aksara bertapa dalam isak, malam bertanya-tanya kenapa purnama nircahaya. kau dan aku tak bisa berhenti memperdebatkan ranjang atau keranda.
rindu mengaji dalam nadi, guruh memenuh subuh. berkemaslah, simpan tambo seppuku atau harakiri, limit bendungan terbuka ada tiada cakrawala. waktu tak akan berdebu, kau dan aku merumah umrah yang sama.
260112
langit berbenah dalam darah, menyusun kanji sunyi karena hari penghabisan segera tiba. aksara bertapa dalam isak, malam bertanya-tanya kenapa purnama nircahaya. kau dan aku tak bisa berhenti memperdebatkan ranjang atau keranda.
rindu mengaji dalam nadi, guruh memenuh subuh. berkemaslah, simpan tambo seppuku atau harakiri, limit bendungan terbuka ada tiada cakrawala. waktu tak akan berdebu, kau dan aku merumah umrah yang sama.
260112