CATATAN SI PADANG, 15
sejak alai sampai gunuang pangilun, jejak rinai tumbuh mengembun. periksalah bekas-bekas pematang sawah, wajah nenek moyang dalam malam pesta beribu kunang-kunang. hati-hati tumit dan ujung jarimu, kau tengah menapak di atas bentangan peta yang ditulis dengan keringat dan darah. pertigaan di depan sana, memastikan injakan ingatan itu, sang bagindo walikota menemui perjanjian abadi.
"langkahi mayatku sebelum belanda dapat menguasai padang!" harimau itu tak sekedar mulutnya, dan genta kesaksian mengirim sipongangnya, mengalir dan mengair batang kuranji sampai ini hari. langkahi mayatku! naikkan belanga sejarah ke atas tungku, di negeriku api menari.
senja menggetarkan bulu halusmu, muara batang kuranji warna warni. sampan nelayan entah di mana, bulan merawan dada. sisa matahari menyosok tubuh malam. langkahi mayatku!
110512
sejak alai sampai gunuang pangilun, jejak rinai tumbuh mengembun. periksalah bekas-bekas pematang sawah, wajah nenek moyang dalam malam pesta beribu kunang-kunang. hati-hati tumit dan ujung jarimu, kau tengah menapak di atas bentangan peta yang ditulis dengan keringat dan darah. pertigaan di depan sana, memastikan injakan ingatan itu, sang bagindo walikota menemui perjanjian abadi.
"langkahi mayatku sebelum belanda dapat menguasai padang!" harimau itu tak sekedar mulutnya, dan genta kesaksian mengirim sipongangnya, mengalir dan mengair batang kuranji sampai ini hari. langkahi mayatku! naikkan belanga sejarah ke atas tungku, di negeriku api menari.
senja menggetarkan bulu halusmu, muara batang kuranji warna warni. sampan nelayan entah di mana, bulan merawan dada. sisa matahari menyosok tubuh malam. langkahi mayatku!
110512