JUGA SEPI
juga sepi yang ikut menyelinap ke balik sajak ini
dirangkumnya celak-celak langit yang bermalam
bersama cahaya lampu, ke dalam riak kedip
matamu mencuri bulan, menunjam maha dalam
dekap angin bermuara di rumpunan bunga
menyapu waktu yang berserakan tidak sampai
pada apa yang dikehendakinya, pada apa rindu
menggeluti tepi-tepi suara tenggelam tilam
dan secangkir hening yang ikut menggeluti
pecahan lamunan, kualirkan juga seluruhnya
ke tengah ranjangmu yang dijaga sekawanan
malaikat-malaikat pohon kamboja
kualirkan cinta, seperti sebuah perahu kecil
yang selalu terombang-ambing gelombang
yang melulu kau pelihara dalam mimpimu
juga sepi yang tak pernah pergi dari sekat-sekat sajak ini
dirangkumnya kata ke dalam segenap makna: moksa...
(Jatinangor, 27/11/11, 1:15)
juga sepi yang ikut menyelinap ke balik sajak ini
dirangkumnya celak-celak langit yang bermalam
bersama cahaya lampu, ke dalam riak kedip
matamu mencuri bulan, menunjam maha dalam
dekap angin bermuara di rumpunan bunga
menyapu waktu yang berserakan tidak sampai
pada apa yang dikehendakinya, pada apa rindu
menggeluti tepi-tepi suara tenggelam tilam
dan secangkir hening yang ikut menggeluti
pecahan lamunan, kualirkan juga seluruhnya
ke tengah ranjangmu yang dijaga sekawanan
malaikat-malaikat pohon kamboja
kualirkan cinta, seperti sebuah perahu kecil
yang selalu terombang-ambing gelombang
yang melulu kau pelihara dalam mimpimu
juga sepi yang tak pernah pergi dari sekat-sekat sajak ini
dirangkumnya kata ke dalam segenap makna: moksa...
(Jatinangor, 27/11/11, 1:15)