renjana mekar semarak membunga asih,
wangi belai remah mimpi tertinggal
senandung cinta merembuyung ujung arteri
degub detakkan tak sumbang lenyapkan bimbang
semilir mengalir gemerisik lembaran hati
pada dedaun rerimbun semak membelukar
di helai mahkota sempurna kembang mekar
pada kerling mata dan senyum terkulum manis
celoteh bocah seriuh prenjak
dan riak seduhan kopi kepulan nikotin menjemput awan
Sang Izzati pada tatapan mata
dengan sembilan puluh sembilan nama
dan satu asma tersempurna
sembunyi ku jatuh cinta
dan jangan sedebu pun tahu
lalu seludang malam mengatup buana
bagai kembang wijaya kusuma mekar mengharumi dini
wangi mengaliri penjuru nadi mengisi butiran ludira
pada tafakur terdalam, berserah
probolinggo,09042012
wangi belai remah mimpi tertinggal
senandung cinta merembuyung ujung arteri
degub detakkan tak sumbang lenyapkan bimbang
semilir mengalir gemerisik lembaran hati
pada dedaun rerimbun semak membelukar
di helai mahkota sempurna kembang mekar
pada kerling mata dan senyum terkulum manis
celoteh bocah seriuh prenjak
dan riak seduhan kopi kepulan nikotin menjemput awan
Sang Izzati pada tatapan mata
dengan sembilan puluh sembilan nama
dan satu asma tersempurna
sembunyi ku jatuh cinta
dan jangan sedebu pun tahu
lalu seludang malam mengatup buana
bagai kembang wijaya kusuma mekar mengharumi dini
wangi mengaliri penjuru nadi mengisi butiran ludira
pada tafakur terdalam, berserah
probolinggo,09042012