DERU INI
masih ingatkah tentang terminal-terminal yang kamu singgahi
debu-debu jalanan dan raungan bus-bus reot yang mengangkut nyawa
menuju tujuan akhir perjalanan?
masih ingatkah saat kamu memilih dan memilah
bus mana yang akan kamu tumpangi dan mengangkut
bungkusan-bungkusan gundah, gelora dan harap di dadamu?
: air mata dan darah luka
TAK AKAN BERHENTI
lalu setelah memasuki bus pilihan itu kamu temukan berbagai rasa
kecamuk menghantuk dada—pecah berserakan
bungkusan impian berhamburan
ada serapah di ujung hitam bibirmu
namun pengemudi tak pernah hiraukan
jerit berkeliaran resah di kursi-kursi
SAMPAI PERHENTIAN
rem pun diinjak tersentak—telah sampai, katanya
kamu pun turun hanya membawa satu bungkusan
dan kamu bertanya
“inikah terminal terakhir?”
MOS, April 2012
masih ingatkah tentang terminal-terminal yang kamu singgahi
debu-debu jalanan dan raungan bus-bus reot yang mengangkut nyawa
menuju tujuan akhir perjalanan?
masih ingatkah saat kamu memilih dan memilah
bus mana yang akan kamu tumpangi dan mengangkut
bungkusan-bungkusan gundah, gelora dan harap di dadamu?
: air mata dan darah luka
TAK AKAN BERHENTI
lalu setelah memasuki bus pilihan itu kamu temukan berbagai rasa
kecamuk menghantuk dada—pecah berserakan
bungkusan impian berhamburan
ada serapah di ujung hitam bibirmu
namun pengemudi tak pernah hiraukan
jerit berkeliaran resah di kursi-kursi
SAMPAI PERHENTIAN
rem pun diinjak tersentak—telah sampai, katanya
kamu pun turun hanya membawa satu bungkusan
dan kamu bertanya
“inikah terminal terakhir?”
MOS, April 2012