aku pernah terluka
saat kaulemparkan lembing api ke dalam dada
tanpa sengaja dan tanpa berkata-kata
malam sudah memuncak
meluapkan banjir cairan air mata
di mana-mana
tapi apalah artinya memelihara luka!
adakah yang lebih mulia
dari membaca jubah sejarah
dan menjadikannya sebagai pijakan langkah
agar angin berubah arah
membuka rambu baru
menyediakan tempat untuk jalan teduhku?
meski aku minta bunga
bisa jadi yang terkirim adalah seutas akar
meski aku minta burung
yang kutemu adalah sekepal batu
ketika belum waktu
dan segala yang tersamar sudah saatnya diterima
seawas-awasnya mata ada yang tak bisa terlihat juga
Magelang, 2012