alhasil, langit sudah menjelma cincin
dan kita bernaung di dalamnya – luas dalam garis lingkarnya
ingin sempurna mengabadikan jagat raya
sebagai pengantin
tak lagi sebatas bahasa
akulah gapai bagi tanganmu, langkah bagi sepasang kakimu
air mata bagi tangisanmu
jika aku mengepak engkaulah sayap itu
jika aku bersujud engkaulah yang menggelar sajadah di hadapanku
pada saat laut akulah deburmu
pada saat matahari akulah panasmu
pada saat doa engkaulah yang mengaminiku
dalam lingkar cincin langit yang biru
kita adalah satu
utuh mengujud dalam bingkai waktu
Magelang, 2012