BELUM ADA JUDUL
Pada lancip wuwungan rumah
Kulihat impian anakku, kokoh, menuding-nuding langit
Ingin khatam Alqur'an mendahului kakak
Ingin pintar tak sebodoh bapak
Setiap pulang sekolah ia selalu minta agar istriku jadi gurunya
"Kenapa?" tanyaku
"Karena Bu Guru tak pernah tahu, seberapa besar mata Tuhan
yang bisa bisa melihatku ketika kucuri uang Ibu,
sementara Ibu bisa menjawab pertanyaanku"
"Lalu, apa jawab Ibu?"
"Kata Ibu -- mata Tuhan ada di hatiku, lebih besar daripada
kasih sayangku, anakku. Makanya, lain waktu jangan lagi
curi uangku, tapi tajamkan keinginanmu sampai tak pernah
kautanyakan apa yang tidak kautahu -- begitu Ayah"
Aku diam. Gemetar. Dalam dada batu-batu berjatuhan.
Februari, 2012
Pada lancip wuwungan rumah
Kulihat impian anakku, kokoh, menuding-nuding langit
Ingin khatam Alqur'an mendahului kakak
Ingin pintar tak sebodoh bapak
Setiap pulang sekolah ia selalu minta agar istriku jadi gurunya
"Kenapa?" tanyaku
"Karena Bu Guru tak pernah tahu, seberapa besar mata Tuhan
yang bisa bisa melihatku ketika kucuri uang Ibu,
sementara Ibu bisa menjawab pertanyaanku"
"Lalu, apa jawab Ibu?"
"Kata Ibu -- mata Tuhan ada di hatiku, lebih besar daripada
kasih sayangku, anakku. Makanya, lain waktu jangan lagi
curi uangku, tapi tajamkan keinginanmu sampai tak pernah
kautanyakan apa yang tidak kautahu -- begitu Ayah"
Aku diam. Gemetar. Dalam dada batu-batu berjatuhan.
Februari, 2012