seusai salam akhir dalam timpuh subuhku
ada getar nikmat tanpa sekat, bergemuruh
ketika pandang singkatku melekat erat
pada gerombolan semut merah mengusung
duri sisa ikanku malam tadi,
subhanallah! aku pun tersipu malu pada bayang
yang membayang di gelang Ruh Tunggal
yang tak pernah'emban cinde emban siladan'
: Kekasih, benamkan kakiku dalam kebun-Mu
yang kaya akan buah raja-diraja,
setitik embun subuh
moga angkaraku jatuh runtuh!
Rembang, Maret 2013
(Note: emban cinde emban siladan adalah ungkapan Jawa yang bermakna 'tidak membeda-bedakan'.