pada hari yang lintuh puti, jerambah di sungai itu lah
putuskan bincang kita tentang desa-desa harapan
lalu kekanak embun mesti berseragam keringat dingin warna pucat
menyeberangkan asa airkebas sebagai bebola kabut meniti arus maut
di utas ciberang nan kehilangan bantaran tujuan O
“ayun ayun ayun, mari sayang berayun menuju kejauhan hayalan,
mari menyeberang sebelum jeram, kita hampir sampai ke rumah peraduan”
sesuir kidung tua merembang cuaca ringkih, kita lantas
bergegas mencatatnya sebagai secabik sajak luka dari pedalaman negeri
ketika musim menghampa tak lagi terbaca di peta yang manapun jua
sebab reraja sudah melupa kisah silam petualangannya
ya, entah siapa lagi ngan di seberang kabut penghuni
tebing hutan berlobang itu, puti
tembangnya sungguh lirih meluruh kan karat kalbu
O ciberang, sayang. kulihat jelas membekas di ruang matamu
mata nan kehilangan binar, dan jelma layar televisi selebar daun langit kota
reruah luka menguak angkasa, bahana hujan menghujam
dan di hulu, puti. kiyu ngan kita jeritkan berulang, hempas luang hampa
cuma
tersebab kota-kota telah melebarkan bebayangnya jadi jala baja
menyungkup rimbun pelangi cecita anai-anai O
tengoklah, anak-anak kabut itu me-nyelakae jejuntai sisa harapan
menjinakkan maut di gigil bibir renyai ngan hilang ranumnya
ya, sayat luka di garis tangannya memapas pampas
memanjang nyusur jeram sungai, hingga ke ujung dunia yang kau kenal
sementara di tengah kota memusar, orang-orang gusar
membatu dalam riuh jam-jam sibuk mesin bersilet waktu, merunjang
etalase-etalase luka
O puti
“phayo! kita berayun di jembatan putus ini sayang, kita kencani maut
dengan geletar jemari letih. biarkan sajalah kota kian mem-bara, tetap kita sambar jua bahana harapan nan menguap pada puncak-puncak jeram
dengan hanya degup jantung mengayuh ketakutan lubuk-lubuk”
dawai terputus kecapi itu lah terdengar sumbang, sayang
kecipak suaranya mempertegas garis kecemasan
para kekanak anyelir di tebing cirembang terus bertahan merembang sunyi
mimpinya tergerus sisa hujan di pelupuk mata kita, ah betapa asamnya
Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah; 22/01/12