KEMATIAN SAJAK
Sajakku terkapar di beranda
terengah-engah menatap kepingan angin
satu-satu iramanya tercecer dipatuk burung gereja
dan dibawa terbang untuk membuat sarang
sajakku terdiam
denyut nadi kian tipis
tapi lihatlah
wajahnya masih bersinar
dengan sedikit aura
mungkin masih ada waktu
untuk kembali
menjadi lentera ketika gulita
meski tinggal temaram cahaya
sh, 16052012
Sajakku terkapar di beranda
terengah-engah menatap kepingan angin
satu-satu iramanya tercecer dipatuk burung gereja
dan dibawa terbang untuk membuat sarang
sajakku terdiam
denyut nadi kian tipis
tapi lihatlah
wajahnya masih bersinar
dengan sedikit aura
mungkin masih ada waktu
untuk kembali
menjadi lentera ketika gulita
meski tinggal temaram cahaya
sh, 16052012