(2)
PUISI Pilo Poly
Hanyut Jauh dalam Air Mata
Batang kenangan yang pernah tumbuh di hati kita
barangkali akan tetap tegak mengakar
barangkali juga akan hilang dalam ingatan
atau pun kita akan sama-sama melupakan
matahari telah meninggi di langit
tapi entah mengapa tak sebegitu panasnya
dibangdingkan dengan perpisahan ini
tak lebih riuh dari sebuah keputusan
sebab kita tak pernah tahu
seperti apa nanti batang-batang kenangan itu
apakah bisa kita rawat agar tak jadi debu
atau semakin hanyut jauh dalam air mata
Puri Gading, Januari 2013
Saksi Sedu Sedan Kita
Kita pernah berhilir mudik nestapa
dari sana kita ketahui arti apa itu cinta
dari segala yang ada dan tiada
kita juga belajar menyempurnakannya
sampai pada detik ini
langkah kita telah terputus
tak lagi menyatu
membiarkan semua lebur dalam air mata
malam tanpa cahaya itu
telah menjadi saksi sedu sedan kita
dinding yang mulai keropos
kipas angin yang sudah berhenti berdecit juga merasakan
semua jeritan hati kita
aku di sini dengan Tuhanku
kau di sana dengan Tuhanmu
kita jauh berbeda
tapi kita pernah jatuh cinta
Puri Gading, Januari 2013
Terbit di Harian Fajar Makassar, Februari 2013
PUISI Pilo Poly
Hanyut Jauh dalam Air Mata
Batang kenangan yang pernah tumbuh di hati kita
barangkali akan tetap tegak mengakar
barangkali juga akan hilang dalam ingatan
atau pun kita akan sama-sama melupakan
matahari telah meninggi di langit
tapi entah mengapa tak sebegitu panasnya
dibangdingkan dengan perpisahan ini
tak lebih riuh dari sebuah keputusan
sebab kita tak pernah tahu
seperti apa nanti batang-batang kenangan itu
apakah bisa kita rawat agar tak jadi debu
atau semakin hanyut jauh dalam air mata
Puri Gading, Januari 2013
Saksi Sedu Sedan Kita
Kita pernah berhilir mudik nestapa
dari sana kita ketahui arti apa itu cinta
dari segala yang ada dan tiada
kita juga belajar menyempurnakannya
sampai pada detik ini
langkah kita telah terputus
tak lagi menyatu
membiarkan semua lebur dalam air mata
malam tanpa cahaya itu
telah menjadi saksi sedu sedan kita
dinding yang mulai keropos
kipas angin yang sudah berhenti berdecit juga merasakan
semua jeritan hati kita
aku di sini dengan Tuhanku
kau di sana dengan Tuhanmu
kita jauh berbeda
tapi kita pernah jatuh cinta
Puri Gading, Januari 2013
Terbit di Harian Fajar Makassar, Februari 2013