(1)
Rindu Tanoh Indatu
Lampu-lampu nion kuning
mengingatkan aku padamu
pada lekuk gunungmu
pada ilalang-ilalangmu
pada siul pagi burung tiong itu
pada muenasah di setiap tanahmu
adakah kau tahu?
: aku rindu tanoh indatu
Puri Gading, 09 Des 2012
Seumeudang
Bukit kecil dan pagar nanar
merupa pintu, menuju padamu
angin subuh menampar-nampar
membawa nama Tuhan di jalan-jalan
langkah terhenti
pagi belum sempurna
burung-burung terbang
membelah angkasa, sedang aku
meridukan seseorang
di tanah seumeudang
Oh, Cut Nyak Dhien sayang
Puri Gading, 09 Des 2012
Parfum
Seperti apa aroma itu
sike pulot, luemang, apam keuebeue
gule pliek u, asam keu-eueng,
semuanya mendesak dalam pikiran
jika aromanya terkumpul
maka parfum di dunia pun akan kalah
itu semua ada di tanahmu
tanah laboratorium
begitu orang luar negeri menyebutnya
di sana, sejarah tak kering
darah, perjungan, kesetian, dan khianat
satu ruh yang tak terpisah badan
Puri Gading, 09 Des 2012
Oegstgeest
: Alm Teuku Iskandar
Telah gugur daun-daun
bukan karena halilintar
atau pun angin badai
tapi gugur-gugur itu
berkabung padam
pada tanah basah
dan kehangatan
Kamus Dewan
De Hikajat Atjeh
itulah yang kau tinggalkan
karena kau telah pulang
Puri Gading, 09 Des 2012
Pilo Poly adalah nama pena dari Saiful Sulaman. Lelaki berdarah Aceh ini sekarang menetap di Bekasi. Beberapa karya puisinya telah di muat di harian Lokal dan Nasional antara lain, Serambi Indonesia, Harian Aceh, Harian Waspada Medan, Batak Pos, Majalah KISS, Radar Seni, Tabloid Gaul, Majalah Story. Pilo bergiat di Cendol (Cerita Nulis Diskusi Online) dan salah satu Mahasiswa di Lp3i Pondok Gede.
*Tiong = Burung Gereja
*Muenasah = Mesjid
*Tanoh Indatu = Tanah Kelahiran
**Seumeudang = Semedang
***sike pulot = Sejenis lemper
***luemang = Lemang
***apam keuebeue = Martabak
***gule pliek u = Makanan Tradicional Aceh
***asam keu-eueng = Makanan Tradicional Aceh
Terbit di Atjehpost.com, Kamis, 14 Maret 2013
Rindu Tanoh Indatu
Lampu-lampu nion kuning
mengingatkan aku padamu
pada lekuk gunungmu
pada ilalang-ilalangmu
pada siul pagi burung tiong itu
pada muenasah di setiap tanahmu
adakah kau tahu?
: aku rindu tanoh indatu
Puri Gading, 09 Des 2012
Seumeudang
Bukit kecil dan pagar nanar
merupa pintu, menuju padamu
angin subuh menampar-nampar
membawa nama Tuhan di jalan-jalan
langkah terhenti
pagi belum sempurna
burung-burung terbang
membelah angkasa, sedang aku
meridukan seseorang
di tanah seumeudang
Oh, Cut Nyak Dhien sayang
Puri Gading, 09 Des 2012
Parfum
Seperti apa aroma itu
sike pulot, luemang, apam keuebeue
gule pliek u, asam keu-eueng,
semuanya mendesak dalam pikiran
jika aromanya terkumpul
maka parfum di dunia pun akan kalah
itu semua ada di tanahmu
tanah laboratorium
begitu orang luar negeri menyebutnya
di sana, sejarah tak kering
darah, perjungan, kesetian, dan khianat
satu ruh yang tak terpisah badan
Puri Gading, 09 Des 2012
Oegstgeest
: Alm Teuku Iskandar
Telah gugur daun-daun
bukan karena halilintar
atau pun angin badai
tapi gugur-gugur itu
berkabung padam
pada tanah basah
dan kehangatan
Kamus Dewan
De Hikajat Atjeh
itulah yang kau tinggalkan
karena kau telah pulang
Puri Gading, 09 Des 2012
Pilo Poly adalah nama pena dari Saiful Sulaman. Lelaki berdarah Aceh ini sekarang menetap di Bekasi. Beberapa karya puisinya telah di muat di harian Lokal dan Nasional antara lain, Serambi Indonesia, Harian Aceh, Harian Waspada Medan, Batak Pos, Majalah KISS, Radar Seni, Tabloid Gaul, Majalah Story. Pilo bergiat di Cendol (Cerita Nulis Diskusi Online) dan salah satu Mahasiswa di Lp3i Pondok Gede.
*Tiong = Burung Gereja
*Muenasah = Mesjid
*Tanoh Indatu = Tanah Kelahiran
**Seumeudang = Semedang
***sike pulot = Sejenis lemper
***luemang = Lemang
***apam keuebeue = Martabak
***gule pliek u = Makanan Tradicional Aceh
***asam keu-eueng = Makanan Tradicional Aceh
Terbit di Atjehpost.com, Kamis, 14 Maret 2013