ada lelakon pekat bermain di negeri
berbau mesiu, berwajah peluru
beraroma kematian ronce-meronce
lalu...
tembok-tembok kata meruntuh
peluru-peluru matikan ribuan puisi
di lapar pertiwi pada sisa mimpi
rasakan,
lelakon sarat pesan banjir darah di negeri
demi tragedi, dalam kemasan komedi
dan kita lupa karena lelah tertawa
di perjalanan membesarkan mereka !
menina-bobokan sejumlah setan !
Pamulang, 15 April 2012