jatuh dari ketinggian nanar
terpelanting menembus gelap,
dalam dan senyap
meluncur deras di palung tak bersuar
desis angin menggesek dingin
membekukan sendi-sendiku,
terbelenggu dan berkarat
semeronta aku, masih tak bergeming,
lama tak mendebam tubuhku di dasarnya,
aku terkejut, seperti ada debam yang keras
aku terhenyak dengan nafas tersengal dan sesak
bila debam jerembabkan lebam
tubuh remuk redam
menghantam karang, menikam
pucukpucuk menacap rongga dadaku
pucukpucuk mencuat di tengah jantung dan ulu hatiku
(tiba-tiba aku terbangun berlumurkan keringat dingin, kepala terantuk lantai ubin hitam, menyeringai dalam gelap mati lampu)
Mahbub Junaedi
Bumiayu, Rabu, 11 Januari 2012