konsep keterpenjaraan mulut
satu daun luruh, penuhi panggilan tanah, meresap di dekapannya
kecintaan itu semakin mengikat sendisendi pada belulang, resapkan air suci
wewangi, pagutkan kecup di kening dan menyesar pada rekahan yang menggairah
seraya panjatkan duka, saat terpanggil pinta, aku datang
tapi kamu diam saat sapaanku terembus angin dari mulutmulut madu
diantara kerumunan itu aku takzim dengan sabar, ketenangan yang terusik
seraya melafal doadoa halus
menyemai rahim demi menghunus kegamangan gemingmu
tetap saja kau menangkapi angin angin
seolah aku layar yang gagal terkembang di benakmu
tak ada sedikitpun kerling sekedar mengintip ketiadaanku
sampai suara jauh kau dengarkan, sedang aku, sepertinya cuma desis tak suci
saat kau pertama kali sesapaan yang tak kuduga
aku antusias, tetapi juga gamang
sebab ada yang terkoreksi tadi ikhlasmu
saat wejangan syurgapun sepertinya bukan buatku
Mahbub Junaedi
Bumiayu, 25 Oktober 2011
satu daun luruh, penuhi panggilan tanah, meresap di dekapannya
kecintaan itu semakin mengikat sendisendi pada belulang, resapkan air suci
wewangi, pagutkan kecup di kening dan menyesar pada rekahan yang menggairah
seraya panjatkan duka, saat terpanggil pinta, aku datang
tapi kamu diam saat sapaanku terembus angin dari mulutmulut madu
diantara kerumunan itu aku takzim dengan sabar, ketenangan yang terusik
seraya melafal doadoa halus
menyemai rahim demi menghunus kegamangan gemingmu
tetap saja kau menangkapi angin angin
seolah aku layar yang gagal terkembang di benakmu
tak ada sedikitpun kerling sekedar mengintip ketiadaanku
sampai suara jauh kau dengarkan, sedang aku, sepertinya cuma desis tak suci
saat kau pertama kali sesapaan yang tak kuduga
aku antusias, tetapi juga gamang
sebab ada yang terkoreksi tadi ikhlasmu
saat wejangan syurgapun sepertinya bukan buatku
Mahbub Junaedi
Bumiayu, 25 Oktober 2011