‘aku senyap meniris hujat’
batin luruh mengukir karang
tertoreh hurufhuruf, pun payah
terpaan pasir membutakan, pun terpasung kelam
mengalirkan makna segores tedas
angin tertawa, menata di kilas balik,
merangkum hakikat mengusung amanah, bukan manna
ada kerling, yang berlalu, memunguti huruf demi huruf, menuai sabda
estetika membingkai,
tertanggal di tembok bisu,
medium tegar dari sorot tajam
penapena tak majal menggelepar,
terantuk mulut nyinyir, pun berpaling lupa
bukan segelintir mampir,
memaku pilar pancang bernaung katakata, pun bersemayam ilmu tak rapuh
malam, memandang mintakulburuj yang benderang di mizan,
langit mengalir di benak mualim
mendendang syair mensyarah rindu pada sanak
batin berkata, 'aku senyap meniris hujat'
Mahbub Junaedi
Bumiayu, Kamis, 22 Desember 2011, 23:40
batin luruh mengukir karang
tertoreh hurufhuruf, pun payah
terpaan pasir membutakan, pun terpasung kelam
mengalirkan makna segores tedas
angin tertawa, menata di kilas balik,
merangkum hakikat mengusung amanah, bukan manna
ada kerling, yang berlalu, memunguti huruf demi huruf, menuai sabda
estetika membingkai,
tertanggal di tembok bisu,
medium tegar dari sorot tajam
penapena tak majal menggelepar,
terantuk mulut nyinyir, pun berpaling lupa
bukan segelintir mampir,
memaku pilar pancang bernaung katakata, pun bersemayam ilmu tak rapuh
malam, memandang mintakulburuj yang benderang di mizan,
langit mengalir di benak mualim
mendendang syair mensyarah rindu pada sanak
batin berkata, 'aku senyap meniris hujat'
Mahbub Junaedi
Bumiayu, Kamis, 22 Desember 2011, 23:40