bersisakan sekerat tulang
aku jengahi hari kelam
nisan nisan tajam berserakan
di kota yang penuh kematian
darah hanyir ditaburi bunga berkilau
tiada lagi harum kasturi
yang ada hanya bauan cat tegar.
tulang sekerat bernadi empat
tidak mati sekali dipanah
tidak lumpuh sekali terjatuh
tidak buta sekali direjam
tidak patah sekali direnyuk
tulang sekerat; nadinya tak setempat.
habuk halus asap tebal
kota kematian terbakar
langit merah mencakar
tulang sekerat tercengkam mekar.
-gelap-
22-01-2012