Bah
Matahari sekarang
doyan minum pil ekstasi dan bergoyang
sampai lupa Pulang
Bah!
rumahkata batubelah, 161211
Matahari sekarang
doyan minum pil ekstasi dan bergoyang
sampai lupa Pulang
Bah!
rumahkata batubelah, 161211
,
Bah
Matahari sekarang doyan minum pil ekstasi dan bergoyang sampai lupa Pulang Bah! rumahkata batubelah, 161211
0 Comments
Di Sudut Ruang Pertunjukan
perempuan di sudut ruang pertunjukan, mendamba riang ketika telingkah calempong dan tetabuh gendang menalukan kenang pada kekasihnya yang telah hilang di dadanya, angin malam menyelipkan sebatang ilalang melukis iris, membiak tangis, bengis pun mulai merintis sarang tuan, di mana kau simpan catatan kita tentang jalur simfoni yang harus kumainkan tanpamu, sunyi ini telah menawanku betapa pun cemerlang komposisi bunyi di hadapanku, belum lengkap sekiranya musikku berdiam, katanya memetik geram bisikkanlah tuan, sebelum pertunjukan ini usai agar pulangku nanti tiada berbekal sesal rumahkata batubelah, 031211 Datanglah, Demi Buah Cinta
bagaimana caramu menjaga kamar ini tetap indah tanpa jaring laba-laba menggantung di loteng dan di keempat pojok dinding sebelah atas tanpa kau pernah mau singgah dan menetap lihatlah, tumpukan buku di meja itu telah bersampul debu dan lemari yang kubiarkan terbuka masih menyisakan rak untuk kau menyimpan pakaian seiring datangnya musim hujan akan selalu kuhangatkan penantian dengan secangkir impian bukan, inginku tak sekedar kau membereskan ketidak-rapian ini ada yang telah lama berhuma di dada selekasnya cuma kau yang bisa merubahnya jadi istana menyata dalam pandangan mata dan isak tawa di gendang telinga : buah cinta yang merelaku bangun tengah malam mengganti popok atau menungguimu hingga sudah menyusui 011211 di rumahkata, mengikuti pergerakan waktu jelang puisi ke tiga puluh satu |
Iben NuriskaArchives |