detik berdetak
menit berjalan
dan jarum jam terus berputar
tiada henti waktu berubah
tiada henti waktu membelaiku
dengan kelemah lembutannya
aku terperangah hendak terlelap
dalam mimpi bisu yang kau gandrungi
saat jarum jam yang berputar
adalah jenawi yang kau hunuskan pada rongga dadaku
aku mati oleh karena rindumu yang menggebu
dan hunusan jenawi itu menyobek robek dadaku
hingga tempias darah yang keluar tak sanggup kulihat
aku terkapar dalam malam lengang
dalam malam yang lengang
sambil kubuahi mimpiku yang gelap
sambil aku tertidur
aku menantimu di lorong waktu.
awal mei 2012