Seputih Inikah Hatimu Padanya
Seputih inikah hatimu padanya, yang kutahu
Gelisahmu dulu begitu genit saat bidukku
Bersandar di pelabuhan hatinya
Padahal hingga kini ku tetap bersetia
Tak perduli apakah kita saling mendera waktu
Atau kita saling tak pernah beranjak dari hulunya
Seputih inikah hatimu padanya, yang kutahu
Setiap menggoyang pohon itu kau selalu di depan
Mengaum dan mengerang tidak seperti aku
Tanpa suara tanpa kata selalu setia sampai kini
Tak perduli mau dibawa ke mana biduk ini
Seputih inikah hatimu padanya, yang kutahu
Dulu kau begitu perkasa menentang arus arah ke hulu
Tak perduli meski harus membakar matahari
Itulah kau yang kukenal dulu tidak seperti aku
Yang mesti berpikir seribu kali mengikuti jejakmu
Yang takut terseret tak terelak
Banjarmasin, Januari 2012
Seputih inikah hatimu padanya, yang kutahu
Gelisahmu dulu begitu genit saat bidukku
Bersandar di pelabuhan hatinya
Padahal hingga kini ku tetap bersetia
Tak perduli apakah kita saling mendera waktu
Atau kita saling tak pernah beranjak dari hulunya
Seputih inikah hatimu padanya, yang kutahu
Setiap menggoyang pohon itu kau selalu di depan
Mengaum dan mengerang tidak seperti aku
Tanpa suara tanpa kata selalu setia sampai kini
Tak perduli mau dibawa ke mana biduk ini
Seputih inikah hatimu padanya, yang kutahu
Dulu kau begitu perkasa menentang arus arah ke hulu
Tak perduli meski harus membakar matahari
Itulah kau yang kukenal dulu tidak seperti aku
Yang mesti berpikir seribu kali mengikuti jejakmu
Yang takut terseret tak terelak
Banjarmasin, Januari 2012