Kutahu diammu bukanlah segenggam sepi
tetapi samudera yang tak pernah pamrih
bergelora membagi rindu ke segenap arah
meski kutahu berkalikali berjuta bisikan gemulai
hingga gemuruh menderu bahkan menggelegar di telingamu
kau tetap tak jemu membagi senyum yang kutahu itu
adalah sauh yang dulu kau labuh di dermaga hatiku
meski berulang kali angin membujuk merayu
kau tetap ramah bersetia seteguh karang
menebarkan senyum di tengah amukan badai
atau ketika desir angin membagikan musim
yang tak bersahabat membawa berbagai bencana
kau tetap syahdu menyejukkan hatiku
Kutahu diammu bukanlah segenggam sepi
tapi ia adalah cakrawala yang tak terbatas
meski milik kita yang masih tersisa hanyalah
bianglala yang sebentar lagi juga kan hilang
tapi yang pasti kutahu kita tetap bersetia
meski milik kita yang masih tersia hanyalah
ketabahan kesabaran dalam kemelaratan
Banjarmasin, September 2011