Beginikah akhirnya yang kau bilang ombak gelombang pasang itu pasti kan datang membawa berita surat dalam botol yang terbawa arus. Atau barangkali sepasang camar di cakrawala itukah yang mencurinya lalu menjatuhkannya entah di mana. Sementara kita masih saja menanti-nantinya
Beginikah akhirnya yang kudengar meski gendrang perang sudah ditabuh. Gemerincing pedang terhunus pun gempita membahana. Tapi ternyata kita hanya berputar pada ulakan kata-kata bagaikan raungan singa ompong tak punya taring hanya bisa menggertak tapi tak bisa memangsa
Beginikah akhirnya yang terlihat di sela rimbunan pohon kita mengendap-endap. Bahkan kita pun bergerak serentak tetapi kita hanya mampu mengertak tak mampu bertindak karena diam-diam kucing dan tikus sudah bersepakat saling mengikat jelas terlihat sesama mereka sudah saling menjilat
Beginikah akhirnya yang kita rasakan setelah tsunami gempa letusan merapi dan banjir di mana-mana. Kita pun terus semakin gelisah semakin gerah.Sementara telur yang baru menetas pun sudah pintar mengkalkulasi uang negara memanipulasi yang tak pernah basi bagai wabah bom dan teroris yang kian merambah di mana-mana juga di sana-sini
Beginikah akhirnya yang kita rasakan jelas-jelas kita telah mencium mendengar dan bahkan melihat yang diantara kita juga sudah saling meraba dan mengecap. Dan diam-diam di antara kita-kita pun ada yang diam-diam ikut bersepakat
Banjarmasin, Mei 2011