ohai para petapa gua jiwa
hitung ulang usia luka
engkau dinanti seribu hati
kaum tani di ceruk sunyi
rindu dendam bercocok tanam
negeri ini tanah berkah
lihatlah telah penuh ludah
sarang kuman serang kemaluan
ini bukan saatnya merawat bunga
tanamlah pohon, petiklah buah
beri makan jiwa lapar dahaga
kezaliman berwajah alim
kedurhakaan di puncak zaman
sudahlah berumah di lembah
menadah ludah para penjarah
jangan murung dalam mendung
bergerak menuju puncak
berkebun di atas gunung
teguh mengolah tanah
menyemai benih minda
yang dibawa burung surga
ohai! para petapa gua jiwa
engkaulah kilatan senjata
kapak menetak congkak
parang menebas culas
cangkul mengubur kufur
engkaulah pemimpin bermastautin di batin
harapan kaum yang dimiskinkan sistim
engkaulah penggerak jiwa berontak
amunisi hati yang mati suri
granat hasrat yang lemah syahwat
ohai! rindu tak layu di taman waktu
berikan semangatmu yang hilang
kejutkan minda dari tidurnya
sebagai pasukan anai-anai
bergerilya memasuki istana
yang ledah penuh sampah bernanah
tanpa darah tumpah di tanah
Batang Orak, Dompas Darussalam, 09-06-2011
Zup Dompas bin Usman
Daftar Kata
o hai: [zdu] 1 kata seru untuk menarik perhatian, memanggil, memperingatkan, dsb; 2 menyatakan kesedihan, kasih sayang, dsb
min da: 1 pikir; akal budi; ingatan; angan-angan; 2 kata di hati; pendapat; kira; sangka
le dah: kotor; tidak bersih; kena noda