Ini musim tak lagi membawa berita suka, kembali goyangan tanah di mana kaki berpijak
jangan, jangan lagi ada tsunami yang membawa berita kematian, kesedihan, dan airmata.
goyangan itu masih terasa bagai mabuk laut, memngingatkan duka masa lalu.
duka rakyat Aceh, duka kita semua yang merasakan betapa kita hanyalah sebutir debu bagiNya.
Pohonpohon yang menjulang tinggi, gedunggedung beton,
hanyut dalam hitungan detik oleh sapuan lautan.
Begelimpangan bersama jasadjasad manusia.
Bagai lidah api yang menjulur, menghanguskan apa yang ada.
jangan, jangan lagi ada tsunami.
Hanya Engkau yang kekal selamanya.
IsyaratMu, Engkau adanya.
Bengkulu, 12042012